Monday, June 25, 2007

KENALI NABI MUHAMMAD S.A.W SECARA LAHIRIAH

KENALI NABI MUHAMMAD S.A.W SECARA LAHIRIAH

Begitu indahnya sifat fizikal Baginda, sehinggakan
orang ulama Yahudi
yang
pada pertama kalinya bersua muka dengan Baginda lantas
melafazkan keislaman
dan mengaku akan kebenaran apa yang disampaikan oleh
Baginda.
Di antara kata-kata apresiasi para sahabat ialah :
- Aku belum pernah melihat lelaki yang sekacak
Rasulullah.
- Aku melihat cahaya dari lidahnya..
- Seandainya kamu melihat Baginda, seolah-olah kamu
melihat matahari
terbit.
- Rasulullah jauh lebih cantik dari sinaran bulan.
- Rasulullah umpama matahari yang bersinar.
- Aku belum pernah melihat lelaki setampan Rasulullah.
- Apabila Rasulullah berasa gembira, wajahnya
bercahaya spt bulan
purnama.
- Kali pertama memandangnya sudah pasti akan
terpesona.
- Wajahnya tidak bulat tetapi lebih cenderung kepada
bulat.
- Wajahnya seperti bulan purnama.
- Dahi baginda luas, raut kening tebal, terpisah
ditengahnya.
- Urat darah kelihatan di antara dua kening dan nampak
semakin jelas
semasa
marah.
- Mata baginda hitam,dengan bulu mata yang panjang.
- Garis-garis merah di bahagian putih mata, luas
kelopaknya, kebiruan
asli
di bahagian sudut.
- Hidungnya agak mancung, bercahaya penuh misteri,
kelihatan luas sekali
pertama kali meliha tn ya.
- Mulut baginda sederhana luas dan cantik.
- Giginya kecil dan bercahaya, indah tersusun,
renggang di bahagian
depan.
- Apabila berkata-kata, cahaya kelihatan memancar dari
giginya.
- Janggu tn ya penuh dan tebal menawan.
- Lehernya kecil dan panjang, terbentuk dengan cantik
seperti arca.
- Warna lehernya putih seperti perak sangat indah.
- Kepalanya besar tapi terlalu elok bentuknya.
- Rambu tn ya sedikit ikal.
- Rambu tn ya tebal kdg-kdg menyentuh pangkal telinga
dan kdg-kdg mencecah
bahu tapi disisir rapi.
- Rambu tn ya terbelah di tengah.
- Di tubuhnya tidak banyak rambut kecuali satu garisan
rambut menganjur
dari dada ke pusat.
- Dadanya bidang dan selaras dgn perut. Luas bidang
antara kedua bahunya
lebih drpd biasa.
- Seimbang antara kedua bahunya.
- Pergelangan tangannya lebar, lebar tapak tangannya,
jarinya juga besar
dan tersusun dgn cantik.
- Tapak tangannya bagaikan sutera yang lembut.
- Perut betisnya tidak lembut tetapi cantik. Kakinya
berisi tapak
kakinya
terlalu licin sehingga tidak melekat air.
- Terlalu sedikit daging di bahagian tumit kakinya.
- Warna kuli tn ya tidak putih spt kapur atau coklat
tapi campuran coklat
dan
putih.
- Warna putihnya lebih banyak.
- Warna kulit baginda putih kemerah-merahan.
- Warna kuli tn ya putih tapi sihat.
- Kuli tn ya putih lagi bercahaya.
- Binaan badannya sempurna, tulang-temulangnya besar
dan kukuh.
- Badannya tidak gemuk.
- Badannya tidak tinggi dan tidak pula rendah, kecil
tapi berukuran
sederhana lagi kacak.
- Perutnya tidak buncit.
- Badannya cenderung kepada tinggi,semasa berada di
kalangan org ramai
baginda kelihatan lebih tinggi drpd mereka.

KESIMPULANNYA :
Nabi Muhammad s.a.w adalah manusia agung yang ideal
dan sebaik-baik
contoh
sepanjang zaman.
Semulia-mulia insan di dunia...
untuk mengingatkan kita ...

Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang
berseru mengucapkan
salam.
"Bolehkah saya masuk?" tanyanya. Tapi Fatimah tidak
mengizinkannya
masuk,
"Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yang
membalikkan badan
dan
menutup pintu.
Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata
sudah membuka mata
dan
bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu wahai
anakku?"
"Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini
aku meliha tn ya,"
tutur Fatimah lembut. Lalu, Rasulullah menatap
puterinya itu dengan
pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi
bahagian
wajah anaknya itu hendak dikenang. "Ketahuilah, dialah
yang menghapuskan
kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan
di dunia. Dialah
malaikatul maut," kata Rasulullah, Fatimah pun menahan
ledakan
tangisnya.
Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah
menanyakan kenapa
Jibril
tidak ikut bersama menyertainya. Kemudian dipanggillah
Jibril yang
sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia
menyambut ruh kekasih
Allah
dan penghulu dunia ini. "Jibril, jelaskan apa hakku
nanti di hadapan
Allah?" Tanya Rasululllah dengan suara yang amat
lemah. "Pintu-pintu
langit
telah terbuka,para malaikat telah menanti ruhmu. Semua
surga terbuka
lebar
menanti kedatanganmu, " kata Jibril. Tapi itu ternyata
tidak membuatkan
Rasulullah lega, matanya masih
penuh kecemasan. "Engkau tidak senang mendengar khabar
ini?" Tanya
Jibril
lagi. "Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku
kelak?"
"Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah
mendengar Allah
berfirman
kepadaku: 'Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali
umat Muhammad telah
berada di dalamnya," kata Jibril.
Detik-detik semakin dekat, saa tn ya Izrail melakukan
tugas. Perlahan ruh
Rasulullah d ita rik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah
bersimbah peluh,
urat-urat lehernya menegang. "Jibril, betapa sakit
sakaratul maut ini."
Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali
yang di sampingnya
menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka.
"Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu
Jibril?"
Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu.
"Siapakah yang
sanggup,
melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril.
Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh,
karena sakit yang tidak
tertahankan lagi.
"Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua
siksa maut ini
kepadaku, jangan pada umatku. "Badan Rasulullah mulai
dingin, kaki
dan dadanya sudah tidak bergerak lagi.
Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu,
Ali segera
mendekatkan
telinganya. "Uushiikum bis- sha laati, wa maa malakat
aimaanukum -
peliharalah sha lat dan peliharalah orang-orang lemah
di antaramu." Di
luar,
pintu tangis mulai terdengar bersahutan,
sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan
di wajahnya, dan
Ali
kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah
yang mulai kebiruan.
"Ummatii, ummatii, ummatiii!" - "Umatku, umatku,
umatku"
Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi
sinaran itu. Kini,
mampukah kita mencintai sepertinya? Allaahumma
sholli 'alaa Saiyyidinaa Muhammad wa baarik wa sallim.
Betapa cintanya
Rasulullah kepada kita .

NB:

Kirimkan kepada sahabat-sahabat muslim lainnya agar
timbul kesadaran
untuk
mencintai Allah dan RasulNya, seperti Allah dan
RasulNya mencintai kita .
Karena sesungguhnya selain daripada itu hanyalah fana
belaka.
Amin...

Usah gelisah apabila dibenci manusia karena masih
banyak yang
menyayangimu
di dunia, tapi gelisahlah apabila dibenci
Allah kerana tiada lagi yang mengasihimu di AKHIRAT.

No comments: